Translate

Selasa, 16 Desember 2014

UPDATE AQUAPONIK KOLAM TERPAL SEDERHANA






Pagi ini ane akan menulis update aquaponik setelah kira-kira dua mingguan. Pada postingan sebelumnya ane telah ceritakan masalah pembuatan kolam terpal dan pot dari ember bekas.

Setelah kolam jadi esok harinya aku isi air kira-kira 1/4 nya kolam, selang 2 hari kemudian hijrahlah 4 ekor ikan patin dari kolam bekas tempat sampah di belakang rumah dan istri ane menyumbang 3 ekor ikan mas yang dibeli dari warung, wah mereka ini penghuni  kolam terpal baru. Tak lupa ane tambahkan ke dalam kolam terpal 1 ember kecil air dari kolam patin biar airnya ada unsur hara nya awalnya, ikan tak butuh waktu lama langsung "move on" di kolam baru, apalagi ikan mas gesit banget rakus lagi. Sambil menyempurnakan "grow bed" dari ember dan jerigen lengkap dengan bell syphon nya biar pasokan aliran air lancar. Oh ya ember dan jerigen ane isi kerikil dan pecahan genting, ini butuh perjuangan yang lumayan, memang kerikil banyak berserakan di halaman cuma harus dikorek-korek baru kita dapat. Setiap pagi ngumpulin kerikil dan akhirnya dapat 1 ember dan 1 jerigen. Oh ya kerikil harus kita bilas biar bersih, kalau ga pasti air kolam bakalan kotor jadi ga terlihat ikan-ikannya mondar-mandir. Singkat cerita jadilah pot untuk aquaponik pertama ane, pikir-pikir apa yang harus di tanam ya..?, eh ada kacang nih di dapur !. Itu kacang dadap buat bikin peyek kata istri. Tanpa pikir panjang ane taruh kacang dadap itu di ember ada yang langsung, ada juga yang dialasin kertas tisu. Ajaib juga nih kacang sore ane taruh, eh pagi udah jadi "tauge" alias kecambah, tambah girang alang kepalang aja, siiplah untuk kali pertama.

Tapi ada yang bikin ane heran, kok air kolam jadi semakin hijau..?, wah ga apa-apa yang penting ikan nya betah dan lahap makannya. Makin hari makin butek aja nih kolam, mana lumutnya jadi pindah ke ember dan jerigen..!, wah ga bisa dibiarin. Dipikir-pikir ini mungkin karena tambahan air kolam patin yang airnya memang hijau, jadi berkembang biak cepat banget algae hijau nya. Akhirnya ane kuras kolam nya, ikan ane pindahin ke baskom besar, kerikil yang di ember dibilas  sampai lumutnya hilang kemudian di jemur. Kepikiran juga bikin filter buat jernihin air, cari di google ada yang pake drum, tong biru, dll . Akhirnya ane pilih bikin filter pake ember putih yang ada(ga usah beli ada yang ga kepake), seharian "kotrak kutrik" bikin "Swirl Filter" kata google sih. Jadi langsung pasang, jreng hasilnya lumayan....! daripada "lumanyun" bikin kinclong air kolam.

Di bawah ini penampakan kolam, ember dan filter sederhana :
Grow bed dari ember bekas, tampak kacang dadap bertunas dan batang kangkung yang mulai keluar pucuk

Tampak keseluruh sistem sederhana aquaponik ane

Swirl Filter ember putih dari atas, isinya sabut kelapa, pecahan bata/genteng, dakron, dll
aquaponik sederhana
Tampak tunas-tunas baru mulai bermunculan, suegeer...!
Pertumbuhan beragam, ada yang subur ada yang daun nya kuning
Ketimun & bawang daun yang mulai berdaun
Grow Bed dari barang bekas
Kangkung semakin subur

Mudah-mudahan air tetap bening dengan sistem begini



Senin, 08 Desember 2014

TERTARIK AQUAPONIK

Aquaponik..? barang baru nih..
Awalnya kenal aquaponik setelah mendengar adik ku yang melihat di pameran Pertanian di Bogor. Katanya aquaponik adalah perpaduan bertani sayuran dan beternak ikan. Bingung juga awalnya, masih menurut sang adik bahwa tanaman yang ditanam di dalam pipa paralon memperoleh makanan dari kotoran ikan yang disalurkan oleh pompa.

Wah ..makin penasaran nih ..!
Lalu apa bedanya dengan hidroponik...?
Setelah googling dan browsing akhirnya makin mengerti bahwa sistem aquaponik adalah terjadi karena faktor saling menguntungkan antara ikan yang dipelihara di kolam dan tanaman yang ditanam. Ternyata kotoran ikan yang mengendap di dasar kolam mengandung amoniak yang beracun bagi ikan itu sendiri. Nah dengan aquaponik kotoran ikan bisa dimanfaatkan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Tanaman inilah yang akan mengubah amoniak tadi menjadi zat-zat yang berguna bagi pertumbuhan ikan. Sedangkan hidroponik sumber nutrisinya diperoleh dari nutrisi buatan.

Mulailah berfikir.., kebetulan ada kolam ikan yang sebenarnya bekas bak sampah yang diisi air dan ada beberapa ekor ikan patin. Tapi kejauhan karena tempatnya 30 meter  di belakang rumah, akhirnya diputuskan bikin kolam terpal ukuran 120 x 65 x 80 cm di depan rumah. Dan kebetulan dan keberuntungan berpihak, di depan rumah banyak bambu bekas rumah tetangga yang atapnya diganti kayu kaso.

Akhirnya waktu hari minggu libur tiba mulai lah mencari bambu yang masih bagus untuk tiang kolam. Dan mulailah mengukur, memotong dan membangun rangka kolam. Tanpa rancangan apalagi gambar Autocad(nekat... :p ) dan minim keahlian pertukangan jadilah  rangka kolam RSSS. Eh istri diam-diam nyeletuk, " Pak kok mirip kandang bebek...?'. Hi..hi.
Ga pa pa maju terus semangat ...! kataku dalam hati
Singkat cerita dipasanglah terpal yang telah kupesan , nih penampakannya...!



Kemudian ikat di bagian tepi-tepi dan ke empat ujungnya dengan tali atau kabel ties yang panjang, nah inilah hasilnya setelah seminggu diisi air dan ember berisi kerikil lengkap dengan bell syphon... !


Bell syphon bekerja untuk mengatur pasang surut air agar tidak menggenangi media batu kerikil. KAgum juga akan fuggsi bell syphon ini.., tapi belum sempurna karena air surut terlihat masuk keluarnya air masih belum normal karena masih belum dibagi bagi dengan ember yang lain. Ok mungkin segitu dulu cerita tentang ketertarikan dengan aquaponik ini, mudah-mudah lain waktu bisa diupdate pekembangannya. Semoga menginspirasi ...!